Wednesday, 22 April 2015

Film Terbaru Cerita Batak

Horas…!

Berikut Daftar Film Latar Belakang Kehidupan Orang Batak yang terbaru yang bisa anda putar di DVD Player Biasa, daftar Film Batak ini merupakan yang pertama yang bertemakan cerita kehidupan batak.

1. Anak Sasada, film baru, pertama berbahasa Batak Toba di layar lebar bioskop Indonesia. Cerita film ini tentang pendidikan dan kemiskinan orang Batak Toba. Lokasi syutingnya di Tanah Batak, salah satunya di Bakkara, Kabupaten Humbang Hasundutan, kampung kelahiran Raja Sisingamangaraja XII. Penulis skenario film Anak Sasada ialah Thompson HS, seorang seniman dan budayawan Batak.
Kepada kantor berita Antara, Thompson HS mengatakan bahwa para pemain dalam film Anak Sasada tidaklah semuanya orang Batak Toba, ada juga dari suku Jawa dan Melayu. Mereka sangat senang mempelajari bahasa Batak Toba, yang dibantu oleh seorang Batakolog, Manguji Nababan.
Seluruh dialog atau percakapan dalam film Anak Sasada murni memakai bahasa Batak Toba.
Salah satu adegan yang telah mereka rekam adalah dengan latar belakang “paronan” dari Bakkara di pasar tradisional di lokasi dermaga kapal Balige. Adegan pedagang orang Batak Toba ini menjadi pembuka film.
Film berjudul Anak Sasada (anak tunggal) ini tercatat sebagai film pertama bioskop (berformat layar lebar) yang memakai bahasa Batak Toba, juga dengan cerita berlatar belakang budaya Batak Toba.  Anak Sasad Gratis!



2. Mutiara Dari Toba Berawal dari seorang gadis asli Samosir (MARIANA) yang membantu Dua orang mahasiswi semester akhir (KATRIN dan AMEL) dari Medan yang sedang melakukan penelitian mengenai “Pesona Sumatera Utara”. Penelitian ini dibuat sebagai pra syarat pengajuan skripsi. Dua orang mahasiswi tersebut kehilangan tas nya saat menyeberang dari Parapat ke Samosir. Alhasil mereka pun tidak ada uang selama di Samosir. Beruntung MARIANA sangat baik memepersilahkan KATRIN dan AMEL tinggal di rumahnya secara gratis. 

Di Samosir KATRIN dan AMEL dikenalkan pada seorang Mantri (BONAR) yang semenjak kedatangan seorang Dokter muda (JAMES) menjadi tersingkirkan. Sejak pertemuan itu BONAR jatuh cinta pada KATRIN. Tapi sayang, cintanya bertepuk sebelah tangan. KATRIN jatuh cinta pada JAMES, begitu pun sebaliknya. Ditengah keterpurukan seorang mantri yang sudah tidak dipercaya lagi oleh masyarakat akibat kedatangan JAMES tak membuat BONAR mengeluh, malah ia berniat menyatakan cinta nya pada KATRIN. Namun sungguh malang, ketika akan menyatakan cinta pada KATRIN sebuah pemandangan tak mengenakan terpampang di depan matanya, segera lah dia patah hati. saat itu BONAR melihat JAMES sedang menyatakan cinta pada KATRIN. Tapi sebenarnya KATRIN menolak cinta JAMES karena menjaga perasaan MARIANA yang suka pada JAMES sejak kecil. JAMES, KATRIN dan BONAR pun patah hati. persoalan lain muncul ketika seorang wanita pengusaha property (CINTA) dari Jakarta berniat membeli salah satu desa di SAMOSIR. Seorang pengendara speedboat (MIKE) menjadi guide CINTA selama di Samosir. Tanpa sengaja CINTA dan MIKE bertemu JAMES, MARIANA, KATRIN, AMEL, BONAR yang tengah membicarakan rencana meningkatkan pariwisata di Danau Toba.
Download Gratis :Mutiara dari Toba Gratis !




3. Mursala
, Film ini menarik dalam arti mencoba mengangkat konflik antara aturan adat dengan modernitas. Namun sayangnya, film berdurasi 100 menit ini memiliki sejumlah kekurangan. Pertama, film ini kurang mengelaborasi latar belakang Anggiat sebagai seorang pengacara.
Hal ini jelas jauh dari ekspektasi hukumonline yang ketika pertama kali melihat cuplikan film ini membayangkan Mursala akan menyuguhkan kisah kehidupan pengacara. Apalagi, dalam cuplikan tersebut, Anggiat ditampilkan mengenakan toga di ruang sidang sebuah pengadilan.

Pada akhirnya, status pengacara yang disandang Anggiat terkesan hanya menjadi tempelan semata. Sutradara nampaknya tidak berhasil untuk membangun dialog yang lugas dan berbobot ketika menggambarkan Anggiat sebagai seorang pengacara, baik di ruang pengadilan maupun di kantornya. Keterlibatan pengacara Elza Syarief dan Bonaran Situmeang, yang berperan sebagai atasan Anggiat dan penjaga pantai, dalam film ini juga tidak terlalu membantu. 


4. Demi Ucok bertema ibu dan anak yang dibalut dalam kisah kultur Batak. Alur cerita film Demi Ucok lebih condong pada ambisi orang tua dan idealismi seorang anak.
Mak Gondut yang diperankan oleh Lina Marpaung, seorang janda berusia 55 tahun memiliki seorang anak perempuan bernama Gloria Sinaga (diperankan oleh Geraldine Sianturi) atau dalam filmnya kerap disapa Glo. Usia Glo sudah matang, namun dia belum juga mau menikah, bahkan pacar pun tidak dimilikinya. Dia juga selalu menolak untuk di jodohkan.

Melihat kenyataan itu, Mak Gondot pun resah. Mak Gondut yang divonis hidupnya tinggal setahun lagi terus bertekad mencari Ucok agar Glo bisa kawin dan hidup bahagia selamanya.
Ambisi seorang Mak Gondot sangat berlawanan dengan idealismi Glo yang memiliki tekad kuat untuk mengejar cita-citanya menjadi sutradara film. Glo juga tidak ingin bernasib seperti ibunya yang dalam pandangan dia : kawin, lupa mimpi dan hidup membosankan selamanya.
Mencapai mimpi memang tidak semudah membalikan telapak tangan, baik itu mimpi Mak Ucok agar anaknya bisa kawin maupun mimpi yang sangat didambakan seorang Glo sebagai sutradara film. Masalah yang diahapi Glo adalah dia tidak memiliki dana segar untuk membuat film.
Di saat Glo pusing mencari dana untuk filmnya, Mak Gondut datang dengan sebuah penawaran. Uang asuransinya senilai satu milyar pun siap digelontorkan Mak Gondut, dengan satu syarat, Glo harus mau menikah dengan laki-laki Batak pilihannya.

No comments:

Post a Comment